“Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri. Di dalam dunia yang berubah begitu cepat, salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah kompetensi dasar: belajar secara mandiri,” kata Feby.
Karawang, otentiknews.click – Hari pertama Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMPN 1 Majalaya, berjalan lancar, siswa dan siswi antusias mengikutinya.
MPLS Peserta didik baru tahun ajaran 2024 /2025 sebagai pengembangan sikap dan mental murid/peserta didik baru, Senin (15/7/2024).
Waka kesiswaan SMPN 1 Majalaya Feby Hariadi, S, Pd, menyampaikan, Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak. Sikap sederhana, jujur, terbuka, penuh toleransi, rela berkomunikasi dan berinteraksi, ramah tamah dan bersahabat, cinta negara, cinta lingkungan, siap bantu membantu khususnya kepada yang kurang beruntung merupakan sikap dan watak yang perlu dibentuk di dalam lingkungan sekolah.
“Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri. Di dalam dunia yang berubah begitu cepat, salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki tiap peserta didik adalah kompetensi dasar: belajar secara mandiri,” kata Feby.

Masih dikatakan Feby, dengan proses pendewasaan yang diberikan di sekolah, pendidik tidak lagi perlu menjejali pemikiran peserta didik dengan perintah..
“Lebih dari itu, peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar ketika ia mencari dan mendapatkan apa yang ia butuhkan untuk hidupnya,” jelas Feby kepada otentiknews.click, Senin (15/7/2024).
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society). Sekolah bukan hanya sebagai tempat pembelajaran bagi peserta didik.

Namun juga seharusnya sekolah mampu menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat dilingkungan sekitar.
“Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya, juga harus mencegah masuknya faham sikap dan perbuatan yang secara sadar ataupun tidak dapat menimbulkan pertentangan antara sesama karena perbedaan suku, agama, asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta perbedaan paham politik,” jelas Feby.
Sekolah tidak boleh hidup menyendiri melepaskan diri dari tantangan sosial budaya dalam masyarakat tempat sekolah itu berada.
“Sekolah juga menjadi suri tauladan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya, serta mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan yang akan menimbulkan pertentangan,” pungkasnya. (jat/red).