Kepala Desa (Kades) Cintalaksana H. Agus Sulaeman dalam sambutannya mengatakan, bahwa pihak desa selalu mengayomi apa yang diinginkan warganya, termasuk menghidupkan kembali pesta rakyat Hajat Bumi yang setiap tahun dilaksanakan.
Karawang, otentiknews.click – Pemerintah Desa (Pemdes) Desa Cintalaksana, Menggelar Hajat Bumi, hal itu dilakukan sebagai cikal bakal lestarikan budaya gotong royong di tengah masyarakat pedesaan yang sengaja dialokasikan setiap tahunnya di wilayah Desa Wisata Cintalaksana, Kampung Calingcing RT 007/RW 003, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang Jawa barat, Sabtu (19/7/2025).
Hajat Bumi juga sebagai pesta rakyat, sebagai ungkapan rasa syukur dan saling berbagi, bergotong royong, dengan menggelar berbagai hiburan. Sehingga seluruh warga baik yang dekat maupun yang jauh ikut berbaur di acara tradisi tahunan .

Rangkaian acara Hajat Bumi penyambutan tamu, sambutan kepala desa dan muspika.
Rangkaian acara dimulai dari perlombaan pentas kesenian pencak silat, dihibur dengan kesenian topeng dari Cikampek.
Kemudian dilanjutkan dengan makan bersama, acara puncak disisi hiburan rakyat dengan menampilkan berbagai seni terutama seni jaipongan.
Selesai berbagai acara perlombaan di gelar berlanjut pembagian hadiah secara simbolis diberikan langsung oleh muspika, dan kades Cintalaksana.
Kepala Desa (Kades) Cintalaksana H. Agus Sulaeman mengatakan, bahwa pihak desa selalu mengayomi apa yang diinginkan warganya, termasuk menghidupkan kembali pesta rakyat Hajat Bumi yang setiap tahun dilaksanakan.
“Saya merasa senang dan bahagia melihat masyarakat yang hidupnya bertani, dan mereka ikut berbaur dengan warga lainnya dan mengucapkan rasa syukur,atas hal ini,” ungkapnya.
Menurutnya, hajat bumi ini adalah bagian budaya leluhur yang sekarang digelar oleh warga Kampung calingcing , semua warga sangat mendukung kegiatan tersebut, apalagi kegiatan ini memperlihatkan tidak adanya batasan antara kalangan masyarakat.
Lebih lanjut ia mengatakan, mereka saling berinteraksi, sehingga terjalin kekompakan, persaudaraan, persatuan dan kesatuan sesama warga Desa Cintalaksana.
“Saya bangga, ternyata momen ini menumbuhkan rasa saling menghargai dan saling menghormati. Semoga dengan adanya acara hajat bumi ini kebersamaan dan gotong royong bisa tumbuh dan berkembang khususnya di Desa cintalaksana,” tambahnya.
Masih dikatakan Agus, bahwa tradisi Sunda Hajat Bumi juga disebut dengan tradisi Ngaruwat Bumi yang memiliki arti merawat bumi. “Ngaruwat dalam bahasa Sunda berasal dari kata ruwat yang memiliki arti merawat atau menjaga. Sehingga istilah dari Tradisi Sunda Hajat Bumi memiliki arti tradisi yang bertujuan untuk mengajak masyarakat sekitar mengumpulkan hasil bumi,” jelasnya.
Hasil bumi yang dikumpulkan, baik yang masih mentah maupun yang sudah diolah merupakan sebagai representasi rasa syukur kepada Tuhan serta memberikan rasa hormat dan menghargai leluhur suku Sunda.
“Tradisi hajat bumi di Desa Cintalaksana adalah warisan nenek moyang zaman dahulu, hingga sekarang masih dilestarikan setiap tahunnya,” pungkas Agus.
Kegiatan dihadiri Camat Tegalwaru, Danposramil 0410 Pangkalan, Bhabinkamtibmas Polsek Tegalwaru, Kades Citalaksana, Babinsa TNI AD, ,Satpol PP Kecamatan Tegalwaru dan segenap jajaran aparatur desa cintalaksana. (ind/red).