Selain Jamilah ada siswa lainnya yaitu, Rafael dan Kevin menorehkan prestasi dan bakatnya sabet juara ke-2 pada Cabang Olahraga Tradisional (Cabor-Oltrad) Sumpit di event O2SN tingkat Kabupaten Karawang.
Karawang, otentiknews.click – Siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cikampek Timur 2, Kecamatan Cikampek, berhasil borong juara ke-2 tingkat Kabupaten mewakili Kecamatan Cikampek di event (O2SN) Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Jamilah berhasil sabet juara ke-2 mewakili Kecamatan Cikampek Cabang Olahraga Tradisional (Cabor-Oltrad) tingkat kabupaten.

Selain Jamilah ada siswa lainnya yaitu, Rafael dan Kevin menorehkan prestasi dan bakatnya sabet juara ke-2 pada Cabang Olahraga Tradisional (Cabor-Oltrad) sumpit di event O2SN tingkat Kabupaten Karawang.
“Ketiga siswa ini sudah bisa membawa harum SDN Cikampek Timur 2 di tingkat kabupaten,” jelasnya.
“Alhamdulillah, ini semua berkat dukungan semuanya baik dari para siswa, orang tua murid dari kelas 1 sampai kelas 6 serta guru-guru, terutama guru pembimbing yang terus mensuport,” kata Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Cikampek Timur 2, Heni Mulyani, S.Pd kepada awak media, Rabu (4/6/2025).
Lebih lanjut Heni menyampaikan, berkat kerja keras anak-anak berlatih, sehingga membuahkan hasil, sehingga SDN Cikampek Timur 2 berhasil mendapatkan juara ke-2 tingkat Kabupaten Karawang mewakili Kecamatan Cikampek.
Dikatakan Heni, pada tingkat kecamatan Cikampek beberapa waktu lalu, siswanya mendapatkan juara ditingkat kecamatan sehingga lolos ke tingkat kabupaten.
“Untuk itu kami akan terus mensuport siswa dan siswi yang berprestasi di bidang olahraga, dan memberikan dukungan penuh kepada siswa berbakat,” ungkapnya.
Setelah diketahui siswanya berbakat dalam olahraga tradisional sumpitan:
Ia bersama guru pendamping pak Reza, pak Rio, pak Hendra, pak Robi, bu Tita, bu Silfi, bu Halimah dan bu Fitri serta lainnya.
“Kami guru dan pendamping terus mendukung memberikan motivasi, tetap latihan dengan teknik dan trik-trik pandangan tajam ke titik fokus untuk mencapai keberhasilan dan kesuksesan ditingkat berikutnya,” kata Heni.
Masih dikatakan Heni. Menurutnya kehadiran Jamilah, Kevin dan Rafael dalam olahraga sumpit memberikan warna baru dalam tradisi kebudayaan.
“Sumpit ini memang berat, tapi bukan berarti hanya untuk laki-laki. Saya percaya perempuan juga mampu menguasai dan berprestasi di bidang ini, ini lho bukti nyata siswa kami juara 2 tingkat kabupaten,” ujarnya.
Heni berharap siswa untuk terus ditingkatkan dalam kejuaraan ini tidak lain.
Cabang Olahraga Tradisional (Oltrad) sumpitan merupakan cabang olahraga budaya dan sumpit telah bertransformasi dari alat perang menjadi simbol perdamaian dan cabang ini dapat mempererat identitas secara umum.
“Mari kita tingkatkan budaya dalam oltrad dengan baik dan maksimal,” harapnya.
Tempat yang sama, Guru pembimbing Reza membenarkan, bahwa pada perlombaan olahraga sumpitan harus fokus latihan pada kekuatan tangan, ketajaman penglihatan, dan teknik pengaturan pernapasan.
“Kunci keberhasilannya adalah latihan, fokus, dan kontrol napas. Yang penting itu tangan kuat dan mata fokus ke titik tembak,” jelasnya.
Diketahui, olahraga sumpit sebagai olahraga tradisional, memiliki aturan utama yang unik dan menuntut konsentrasi tinggi.
“Peserta lomba harus meniupkan damak peluru kecil yang terbuat dari kayu ringan melalui tabung sumpit sepanjang 2 sampai 2,5 meter ke papan sasaran,” pungkasnya. (ajp/red).