Karawang, otentiknews.click – Maraknya aksi tawuran pelajar di Kabupaten Karawang yang beberapa hari terjadi, hingga menelan korban jiwa salah seorang pelajar SMK Muhammadiyah 2 Cikampek direspon oleh Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang.
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Karawang Akmaludin, SH., merasa prihatin dan miris mendengar maraknya aksi tawuran antar pelajar yang sering terjadi di Kota Pangkal Perjuangan. Apalagi baru-baru ini ada pelajar yang meninggal dunia akibat tawuran.
“Seharusnya para pelajar tidak ikut-ikuran tawuran, karena mereka tugasnya untuk menimba ilmu dan belajar disekolah sehingga banyak potensi-potensi mereka (pelajar-red) tersalurkan dalam bidang prestasi positif seperti olahraga, sains dan lain-lainya,” ucapnya, Jumat (31/5/2024).
Masih dikatakannya, para pelajar tentunya harus menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya, sehingga nanti dapat membanggakan bagi sekolah dan kedua orang tua.
“Karena di Kabupaten Karawang sendiri membutuhkan para generasi pelajar yang terdidik, pandai dan cerdas, sehingga mereka bisa bersaing di tingkat lokal maupun global,” terang Akmaludin.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, kepada para orang tua, pihak sekolah dan pihak-pihak yang berwenang dalam dunia pendidikan terus memberikan bekal penguatan ilmu pengetahuan religius atau keagamaan dan sopan santun dalam kehidupan sehari-hari kepada pelajar tersebut.
“Kita berharap, semoga tidak ada lagi kejadian serupa di Kabupaten Karawang ini,” harapnya.
Masih dikatakannya, tentunya ini butuh pengawasan dan pembinaan exstra dari semua pihak untuk para pelajar agar kedepannya tidak terjadi lagi hal-hal yang tidak diinginkan.
Terpisah, Kasubag Tata Usaha Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Jawa Barat Riesye Silvana, S, STP., M, AP, pihaknya secara tegas, untuk pelajar yang terlibat dalam aksi tawuran kebanyakan dari sekolah swasta dan 20 persennya dari sekolah negri.
“Kita akan panggil pihak sekolah jika kedapatan ada dari peserta didiknya ikut aksi tawuran,” pungkasnya. (caw/red).