Dipelihara hingga mempunyai tiga ekor anak, jenis musang pun macam-macam, ada Musang Pandan, Musang Rase, Musang Akar dan Musang Biol,” ujarnya.
Karawang, otentiknews.click – Awalnya Dede hobi memelihara 1 ekor Musang (Luwak) yang di gelutinya selama kurang lebih 8 tahun. Namun ketika ditekuni untuk usaha, Dede kini mampu meraup Omzet hingga puluhan juta dari hasil budidaya penangkaran Musang yang sudah dijalani selama 3 tahun.
“Awalnya saya membeli satu ekor musang jenis Mozaik (Musang Pandan) dari teman dengan harga Rp 18 juta,” kata Dede Bagus, Kamis (3/10/2024).
Seiring berjalannya waktu selama tiga tahun, ia mulai merintis budidaya penangkaran Musang di halaman rumahnya hingga menghasilkan anak. Lokasi penangkarannya ada di Dusun Karanganyar, Desa Duren, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang Jawa Barat.

Ia memaparkan, dari satu ekor Musang Pandan yang ia pelihara hingga mempunyai beberapa ekor anak musang. Di antaranya, ada beberapa jenis musang yang dipelihara, Musang Pandan, Musang Bulan, Musang Rase, Musang Akar, dan Musang Biol.
“Musang jenis pandan dipelihara hingga mempunyai tiga ekor anak, jenis musang pun macam-macam, ada Musang Pandan, Musang Rase, Musang Akar dan Musang Biol,” ujarnya.
Di penangkaran musang miliknya, ada 20 ekor musang dari lima jenis musang yang ia pelihara selam tiga tahun, dengan menghabiskan Rp 1 juta untuk pakan dan vitamin di setiap bulannya.
“Harga satu ekor Musang Pandan (Mozaik) bisa tembus hingga Rp 30juta/ekor, dengan usia kurang- lebih empat tahun itu dinilai dari kebersihan kukunya, bulu, mata dan warna menjadi nilai jual yang tinggi bagi pecinta Musang (Luwak),” jelasnya.
Dalam mengelola penangkaran, musang-musang dimandikan setiap dua minggu sekali, serta diberi makanan dan vitamin setiap harinya agar kesehatan musang terjaga.
“Selama memelihara musang tak jarang tangan saya luka tergigit dan dicakar saat memberi makan,” pungkasnya. (red)