
Karawang, otentiknews.click – Ketua Persatuan Guru Indonesia (PGRI) Cabang Klari Lela Nurlela, S, Pd, Support perjuangan guru honorer yang menuntut keadilannya menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Diberitakan sebelumnya, ratusan guru honorer se-Kabupaten Karawang melakukan aksi damai ke Pemkab, menuntut untuk segera dijadikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tanpa melalui testing dan tuntutan penambahan kuota.
“Di wilayah PGRI Klari sendiri ada sekitar 90 orang terdata guru honorer yang ikut aksi damai kemarin,” katanya.
Masih menurutnya, sebagai organisasi yang membawahi guru, PGRI Klari menyampaikan dukungannya untuk guru yang sudah mengabdikan dirinya selama belasan tahun untuk menuntut haknya sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di kabupaten Karawang.
“Kami hadir PGRI cabang Klari ikut support dan mengawal proses perjuangan tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahkan ada guru yang sudah mengabdikan diri selama 18 tahun belum mendapatkan kuota ikut tes PPPK.
“Di wilayah PGRI cabang Klari sendiri ada yang sudah 15 tahun pengabdiannya, namun hingga kini belum ada kesempatan untuk mengikuti tes karena keterbatasan kuota,” ungkapnya kepada awak media, Kamis (16/5/2024).
Masih dikatakannya, ia meminta keadilan afirmasi bagi mereka yang sudah mengabdi sekian belas tahun untuk lebih diprioritaskan dahulu.
“Kami mohon kepada Pemkab dan Bksdm Karawang untuk lebih memperhatikan nasib guru honorer yang pengabdiannya sudah lama,” ujarnya.
Bahkan di sekolahan SDN Cibalongsari III sendiri ada yang usia 50 tahun belum memiliki kesempatan untuk ikut tes PPPK terkendala kuota.
“Kalau pun harus melalui testing guru honorer meminta ke Pemkab untuk penambahan kuota, namun sangat disayangkan di tahun 2024 ini tidak ada penambahan kuota,” ujarnya.
Masih dikatakannya, Dalam hal ini harus ada semacam perjanjian hitam di atas putih yang di tanda tangani bersama pemkab. Bahwa di tahun 2025 untuk menjadi prioritaskan dan mendapat perhatian lagi mereka yang sudah dalam posisi P1.
“Ini sangat memprihatinkan, nasib guru honorer yang masa kerja nya sudah lama, mungkin usianya juga sudah tidak muda lagi harus kalah ketika mereka mengikuti test PPPK, Karena faktor usia,” terangnya.
Diketahui tahun 2024, tidak ada afirmasi mungkin dulu di IK2 ada penambahan nilai (afirmasi).
“Saya ingin tahun 2025 itu ada penambahan afirmasi bagi honorer yang sudah lebih lama masa pengabdiannya untuk bisa lebih diprioritaskan,” pungkasnya. (caw/red).