Direktur Utama (Dirut) Perumdam Tirta Tarum H. Ade Didik Isnandar dalam sambutannya menyampaikan, pada kesempatan ini, kami launching Inovasi baru yaitu Mobling dan maskot Sitatar.
Karawang, otentiknews.click – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Tarum Kabupaten Karawang launching inovasi Mobil Keliling (Mobling) dan maskot Si Tirta Tarum (Sitatar).
Launching mobling Sitatar yang di padukan dengan santunan yatim piatu, bantuan korban banjir dan buka bersama di bulan suci Ramadhan 1446 hijriah dengan insan pers dan jajaran serta staf Perumdam Tirta Tarum pada, Senin (24/3/2025).
Direktur Utama (Dirut) Perumdam Tirta Tarum H. Ade Didik Isnandar dalam sambutannya menyampaikan, pada kesempatan ini, kami launching Inovasi baru yaitu Mobling dan maskot Sitatar.
Mobling inovasi kredibilitas kami dalam rangka untuk melakukan edukasi, promosi dan pemasaran akan penggunaan air melalui perumdam tarum, peningkatan jumlah SL Tirta tarum secara proaktif, katanya.
“Kalau dulu kita hanya menunggu pelanggan daftar atau menunggu program dalam marketingnya. Dengan adanya mobiling ini, kita aktif jemput bola, jemput pelanggan, ini adalah konsep filosofinya,” papar Ade.
Dikatakan Ade, pihaknya mengungkapkan tujuan dengan mobling, kita banyak diskusi, menyapa dengan pelanggan, melakukan edukasi terhadap masyarakat akan penggunaan air bersih Tirta Tarum.
Dengan inovasi mobling, masyarakat bisa mendaftar, pelanggan bisa membayar langsung, pelanggan bisa mengetahui besar jumlah tagihan dan pelanggan bisa complain secara langsung.
Lebih lanjut Ade menyampaikan, nantinya mobling, akan keliling di desa atau kelurahan yang ada di Karawang.
“Sebetulnya mobling bisa mendukung lancarnya kerja kami paling tidak memiliki 10 unit mobling, tapi terkendala dengan anggaran biaya, dengan dua atau tiga unit mobling sudah cukup, kalau sudah berkembang maju baru di pikirkan tentang penambahan mobling,” ujarnya.
Sedangkan konsep filosofi Sitatar adalah, karyawan perum tirta tarum pada dasarnya adalah marketing. Bisa mengedukasi bagi para pelanggan dan kepada masyarakat untuk tidak lagi menggunakan air tanah dan beralih ke penggunaan air tita tarum.
Karena dampak penggunaan air tanah belum terjamin kualitas dan kebersihannya serta bisa menyebabkan terjadinya penurunan permukaan tanah, pungkasnya. (caw/red).
