Sebanyak 8 ton padi dari 2 varietas unggulan, yakni padi varietas Inpari 32 dan Nutri Zinc berhasil dipanen. Selain itu, panen tersebut juga mencakup ikan nila salin dan sayuran sawi caisim.
Karawang, otentiknews.click – Program pembinaan kemandirian Warga Binaan yang dijalankan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Karawang kembali menunjukkan hasil membanggakan melalui panen raya yang digelar di Sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Karawang, Senin (24/3/2025) sore.
Kegiatan dihadiri Pimpinan Tinggi Kemenimipas, jajaran Kepala UPT Pemasyarakatan Jawa Barat, Wakil Bupati Karawang H. Maslani dan Forkopimda Kabupaten Karawang.
Sebanyak 8 ton padi dari 2 varietas unggulan, yakni padi varietas Inpari 32 dan Nutri Zinc berhasil dipanen. Selain itu, panen tersebut juga mencakup ikan nila salin dan sayuran sawi caisim.
Keberhasilan ini turut diapresiasi Sekretaris Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), Asep Kurnia, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut.
“Hasil panen ini merupakan wujud nyata implementasi Program Akselerasi Menteri Imipas dalam pemberdayaan Warga Binaan. Dengan jumlah panen yang cukup besar, saya bangga Lapas Karawang turut berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Lapas Karawang turut mengadakan bakti sosial dan bazar sembilan bahan pokok (sembako) murah untuk membantu keluarga Warga Binaan dan masyarakat sekitar.
“Semoga dengan bakti sosial dan bazar sembako murah ini, terutama menjelang Idulfitri, kami berharap dapat meringankan beban ekonomi keluarga Warga Binaan dan masyarakat sekitar,” harapnya.
Tempat yang sama, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi juga menyampaikan pentingnya memberdayakan Warga Binaan agar memberikan berdampak luas.
“Saya ingin setiap program Pemasyarakatan yang berjalan bermanfaat bagi keluarga mereka dan masyarakat. Ini adalah wujud nyata dalam menggelorakan Program Akselerasi Menteri Imipas dan semangat Pemasyarakatan Pasti Bermanfaat untuk Masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut Mashudi mengimbau, kegiatan serupa dapat menjadi contoh bagi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan lainnya.
“Harapannya, kegiatan serupa dapat diterapkan oleh UPT Pemasyarakatan lain. Dengan begitu Warga Binaan tidak hanya mendapatkan keterampilan yang berguna untuk masa depan mereka, tetapi juga berkontribusi bagi masyarakat dan negara,” pungkasnya. (caw/red).
