FGD ini diikuti Ketua beserta jajaran komisioner KPU Karawang dan juga dihadiri dari kalangan civitas akademisi dan perwakilan dari Partai Politik se Kabupaten Karawang.
Karawang, otentiknews.click – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang menggelar Focus Group Discussion (FGD) tentang proses pencalonan Pemilu dan Pilkada 2029, bertempat di Aula Kantor KPU Karawang, Selasa (5/8/2025) sore.
FGD ini diikuti Ketua beserta jajaran komisioner KPU Karawang dan juga dihadiri dari kalangan civitas akademisi dan perwakilan dari Partai Politik se Kabupaten Karawang.

Ketua KPU Karawang, Mari Fitriana mengatakan, di forum diskusi ini kami membahas seputar persyaratan pencalonan mulai dari proses administrasi, perfak dan lain lainnya hingga penetapan calon tetap pada Pemilu dan Pilkada yang akan datang.
“Di FGD ini pihaknya meminta masukan dan saran dari partai politik peserta Pemilu dan civitas akademisi, apakah ada hal hal yang perlu di perbaiki dari proses pencalonan, sistem informasi yang mendukung proses administrasi dari pencalonan di Pemilu maupun Pilkada,” ucap Mari Fitriana kepada wartawan, Selasa (5/8/2025) sore.
Mari menyampaikan, dari hasil diskusi hari ini, dari sisi sistem informasi sudah cukup baik hanya tinggal diperkuat jaringannya saja, sedangkan dari proses pencalonan ada masukan dari civitas akademika bahwa persyaratan pendidikan minimal S1 untuk pencalonan anggota legislatif, namun perwakilan dari Partai Politik peserta pemilu menyampaikan persyaratan pendidikan tersebut cukup memberatkan untuk pencalonan anggota legislatif.
“Hal hal tersebut menjadi salah satu masukan bagi KPU Karawang, dan akan menjadi pokok pembahasan di rapat KPU selanjutnya,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, kedepannya proses pencalonan menjadi lebih baik, terutama saat ini revisi UU Pemilu dan Pilkada sudah masuk dalam Prolegnas, semoga Undang-undang tersebut dapat inklusif memenuhi kebutuhan peserta pemilu dan juga kami selaku penyelenggara pemilu.
“Semoga demokrasi di Karawang semakin kuat, dan penyelenggaraan pemilu dan pilkada semakin inklusif, transparan dan menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk berpartisipasi,” pungkasnya. (***)