Ironisnya sebanyak 9 ekor sapi dan 9 ekor kambing yang diamanahkan warga sekitar untuk idul qurban, hanya diberikan tulang taleng saja kepada masyarakat
Karawang, otentiknews.click – Panitia Qurban adalah penyedia kebahagiaan di kala Idul Adha. Dari tangan-tangan mereka, distribusi daging ke rumah-rumah lancar sentosa. Dari tangan-tangan mereka lah, kita bisa berisik di grup WA untuk bikin acara bakar-bakar bersama kolega. Jasa mereka, bisa dibilang, amat besar.
Tapi, namanya manusia, pasti ada yang polahnya bikin pening kepala. Ada saja diduga panitia kurban yang justru bikin kita gibah atau malah naik pitam karena kelakuannya.
Terdapat sapi qurban 9 ekor dan kambing 9 ekor yang diamanahkan oleh Mudhahi ( pihak yang berqurban ) kepada masjid Riyadlul Jannah terdapatlah 1500 kantung akan didistribusikan ke warga setempat dilingkungan perumahan masing masing mendapatkan 1 kg.
Namun sangat sungguh sayang puluhan warga terutama jalan Onik. Menerima bukanlah daging melainkan tetelan tulang campur daging dan tulangnya yang gede.
Ironisnya sebanyak 9 sapi dan 9 kambing yang diamanahkan warga sekitar hanya diberikan tulang taleng.

Sontak saja membuat warga terutama ibu ibu kecewa dari group ibu-ibu karena satu persatu memberikan pernyataannya bahwa benar amanah daging qurban yang diterima nya berisi tulang tetelan, baru terbongkar setelah tetelan tulang tersebut dimasak dan warga saling curhat atas kebijakan panitia yang dinilai kurang Amanah.
“Pembentukan panitia qurban di desa tempat saya pakai seragam kaos biru , jumlahnya cukup banyak, jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan panitia sudah dibentuk.
Permasalahannya bukan pada seragam tetapi, segitu banyaknya sapi dan kambing kemana saja daging sapi dan kambing untuk warga regency.
“Kita hanya dapat tulang tetelan saja,” ujar warga yang dirahasiakan namanya kepada awak media, Minggu (23/6/2024).
Masih dikatakannya, kalau satu atau tiga warga keluarga yang kebagian tulang tulang wajar lah, ini puluhan warga yang kecewa.
Lebih lanjut ia mengatakan, menjadi Panitia itu harus ikhlas jangan malah aji mumpung yakni memanfaatkan statusnya sebagai panitia kurban untuk menguntungkan dirinya sendiri.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Bidang dakwah dan Ukhuwah Colil Nafis mengatakan, sejatinya tidak ada yang namanya jatah atau bagian daging qurban untuk panitia penyembelih, sebab menurutnya daging qurban akan diberikan kepada mereka yang berhak.
“Bukan untuk jatah upah panitia, qurban itu semuanya untuk qurban tidak boleh dijadikan upah apalagi dijual, jadi panitia ngambil itu bukan bagian panitia, enggak ada itu,” kata dia.
Lebih lanjut Colil menyarankan, sebaiknya dana tersendiri yang digunakan untuk memberi jatah atau upah kepada panitia qurban termasuk jagal hewan qurban.
“Bukan dari hewan qurban yang dipotong, jadi utuh semuanya daging qurban itu untuk dibagikan, termasuk yang dimakan sendiri oleh orang yang berqurban, “lanjutnya
Jadi bukan sudah disiapkan kantong kresek isi daging yang tertulis untuk panitia, dalam pandangan fikih Panita adalah wakil dari Mudhahi, wakil pengemban amanah karena ia sebagai pengganti muwakil (yang mewakilkan)dalam kekuasaan dan tasharruf.
Saat awak media mencoba konfirmasi melalui WhatsApp kepada Ketua DKM Masjid Riyadlul Jannah Dedi Koswara hingga berita ini rilis belum menjawabnya. (ajp/red)