12.6 C
New York
Selasa, Oktober 14, 2025
spot_img

Rakordis LSM GMBI Distrik Karawang Tahun 2025, Wujud Nyata Konsolidasi Gerakan Sosial Rakyat

spot_img

“GMBI harus mampu membaca arah perubahan sosial dengan cerdas dan tetap berpihak kepada rakyat,” pesan Ganda Permana dalam pemaparannya. Kalimatnya bukan retorika koson, melainkan penegasan posisi GMBI sebagai kekuatan sosial yang tumbuh dari bawah, berpijak di tanah masyarakat kecil,” ucapnya. 

Karawang, otentiknews.click – Di tengah gemuruh kawasan industri terbesar di Asia Tenggara, suara dari Resto Sindang Reret sore itu terdengar berbeda. Bukan deru mesin atau rapat korporasi, melainkan gema semangat dari ratusan kader LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang berkumpul dalam Rapat Koordinasi Distrik (Rakordis) GMBI Karawang 2025 sebuah pertemuan yang bukan sekadar formalitas, melainkan wujud nyata konsolidasi gerakan sosial rakyat bawah.

Foto: dok.istimewa

Acara ini dihadiri oleh jajaran pengurus distrik dan seluruh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) se-Kabupaten Karawang, bersama utusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GMBI yang dipimpin Ganda Permana, SH, didampingi Arip Suharjo serta tim DPP lainnya. Bahkan, Ketua Umum DPP GMBI, Moh. Fauzan Rachman, SE, turut hadir secara hibrid, memberikan arahan dan motivasi kepada para kader agar tetap solid, loyal, dan adaptif terhadap tantangan zaman.

Berita Lainnya  Penanganan Yang Baik dan Profesional, Kasat Lantas Turun ke Lapangan

“GMBI harus mampu membaca arah perubahan sosial dengan cerdas dan tetap berpihak kepada rakyat,” pesan Ganda Permana dalam pemaparannya. Kalimatnya bukan retorika koson, melainkan penegasan posisi GMBI sebagai kekuatan sosial yang tumbuh dari bawah, berpijak di tanah masyarakat kecil,” ucapnya, Selasa (14/10/2025).

Dalam laporan resminya, Ketua Distrik Asep Mulyana, SE menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya Rakordis ini sebagai forum silaturahmi dan konsolidasi internal.

“Rakordis menjadi ruang bagi kita untuk memperkuat koordinasi, mengevaluasi capaian, dan menyusun langkah strategis ke depan,” ujarnya.

Sementara itu Nada yang sama hadir dari April, Ketua Pelaksana Rakordis GMBI Karawang 2025. Dalam pidatonya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin organisasi, melainkan “manifestasi budaya GMBI yang berpikir sadar, cerdas, dan berakal”.

Berita Lainnya  Pemkab Karawang Memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Refleksi Jati Diri Bangsa Indonesia

Ia menyebut bahwa hasil persiapan Rakordis telah merangkum aspirasi dan pemikiran dari seluruh anggota menjadi sebuah peta jalan perjuangan yang akan disampaikan kepada DPP untuk ditindaklanjuti.

Dari forum tersebut, sejumlah rekomendasi lahir. Di antaranya pembentukan pusat pelatihan ekonomi mandiri bagi anggota, penguatan jaringan kerja sama dengan pemerintah dan swasta, serta peningkatan kapasitas anggota di bidang hukum dan teknologi informasi. Seluruhnya diarahkan untuk membangun kemandirian ekonomi kader tanpa meninggalkan nilai perjuangan sosial.

Karawang mungkin dikenal karena pabrik-pabriknya yang menjulang, tapi di sela hiruk-pikuk industri itu, masih ada ruang yang memanggil tentang keadilan sosial. Rakordis GMBI Karawang menangkap denyut itu. Forum ini menjadi refleksi atas kenyataan bahwa meski Karawang kaya dengan investasi, peluang kerja bagi masyarakat lokal masih belum seimbang.

Karena itu, GMBI menempatkan diri bukan sebagai pihak yang menuntut, tapi yang mendorong perubahan dari dalam, membangun kreativitas, solidaritas, dan daya saing anggota melalui pelatihan, koperasi, serta gerakan ekonomi lokal.

Berita Lainnya  Sentra UMKM Rawamerta, Nafas Baru Perekonomian dari Pinggiran Padi

“Kemandirian adalah bentuk tertinggi dari perjuangan sosial,” ujar salah satu peserta Rakordis dalam diskusi tematik ekonomi anggota. Suara yang disambut anggukan penuh makna dari barisan kader lain.

Rakordis ini menandai babak baru GMBI Karawang : memperkuat sinergi antar struktur, menegaskan loyalitas, dan menanamkan kembali semangat dasar anggota GMBI yang bermoral, pintar, solid, dan berani.

Di akhir acara, gema yell-yell GMBI menggema di ballroom, bukan sebagai euforia sesaat, tapi sebagai janji yang diperbarui :

“Tegaklah dengan keyakinan dan perjuangan, karena makna hidup dan guna hidup terletak pada keyakinan dan perjuangan.”

Dan di Karawang, keyakinan itu kini kembali ditegakkan dengan kepala tegak, langkah mantap, dan kesadaran bahwa perjuangan rakyat kecil tak pernah boleh padam. (red).

BERITA LAINNYA

POLITIK

- Advertisement -spot_img

HUKUM & KRIMINAL

PERISTIWA

INDEKS

BERITA POPULER